Unsur-unsur yang membangun manusia
Dari sekian banyak unsur yang menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. HAKEKAT MANUSIA
Dari sekian banyak unsur yang menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
ilmu
Pengertian hakikat manusia – Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah
diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan
suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan
bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini
dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses
selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir
sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari
sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya
berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab
teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah
menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam
hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang
diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun
manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya,
tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat
besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan
pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini
untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah
menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q.
S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan
yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan
siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar
dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat
lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa
nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah
tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan
keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan
akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada
manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia
dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala
yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada
pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
Dengan
demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa
yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia
berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak,
menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang
lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan
cinta,
rasa
kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman,
menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka,
merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang
melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri
manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya
sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh
karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan
kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya
saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata
cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk
memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya
berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia
melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan
kepadanya. Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah
payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia
dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan
antara spermatozoa dengan ovum. Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia
memang tidak dijelaskan secara rinci, akan tetapi hakikat diciptakannya manusia
menurut islam yakni sebagai mahluk yang diperintahkan untuk menjaga dan
mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan konsekuensi terhadap
manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran yang tidak
pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai mahluk
yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai
dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang
dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah ,
dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30.
Kata
khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang
berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau
penerus ajaran Allah. Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin
atau pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam
sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin
maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri
sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai
pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah
dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara
ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.
SIAPAKAH
MANUSIA
Kehadiran
manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal
usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang
spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi
menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan
tingkat evolusinya, yaitu : Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya
ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil
Australopithecus. Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo
pada tahun 1891 yang disebut pithecanthropus erectus. Ketiga, manusia purba,
yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus
yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil jenis ini di
neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di
Solo (Homo Soloensis). Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah
pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.
Beberapa
Definisi Manusia :
1. Manusia
adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia
adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–,
sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan
campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua
determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu
kualitas seperti Tuhan
3. Manusia
adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran
dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas
dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu
menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada
permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar
penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati
batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau
dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia
mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri.
Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
4. Manusia
adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk
hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia
adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg
memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya,
memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan
menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
6. Manusia
adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah
puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg
seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh
realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung,
menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah
dan ruhaniah.
7. Manusia
adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.
Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku,
perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat
timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan
dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan
kehidupan mereka demi ikatan ini.
8. Manusia
adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan
sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan
mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki
kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan
kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab
yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem
nilai. Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan
social. Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk
lain. Manusia sebagai insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang
memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan
pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat
dikelompokkan pada dua hal, yaitu potensi fisik dan potensi ruhaniah. Potensi
fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk yang
berfikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah adalah akal,
gaib, dan nafsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau
rasio. Dalam Al Qur’an akal diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan
pengertian. Dengan demikian di dalam Al Qur’an akal bukan hanya pada ranah
rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal diartikan dengan
hikmah atau bijaksana. Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua
pengertian, yang pertama pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging
yang berbentuk bulatpanjang, terletak di dada sebelah kiri, yang sering disebut
jantung. Sedangkan arti yang kedua adalah pengertian yang halus yang bersifat
ketuhanan dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang dapat menangkap segala
pengertian, berpengetahuan, dan arif. Akal digunakan manusia dalam rangka
memikirkan alam, sedangkan mengingat Tuhan adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.
Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai
keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif, karena
sifatnya yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu sering
disebut sebagai dorongan kehendak bebas.
PERSAMAAN
dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.
Manusia pada
hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan
kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan,
kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang
memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan
binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan
yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam
kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya,
sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu
membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan
untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di
udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas. Walaupun
ada binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai
keterbatasan dan tidak bisa meampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau
makhluk lain dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 70.
Diantara
karakteristik manusia adalah:
1. Aspek
Kreasi
2. Aspek
Ilmu
3. Aspek
Kehendak
4.
Pengarahan Akhlak
Selain itu
Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan
kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan argumen-argumen
yang dibuat oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk tujuan yang sama, melalui
pembuktian dengan kenyataan faktual. Al Ghazaly memperlihatkan bahwa; diantara
makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat
kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah
sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip
alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain
mempunyai gerak yang monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara
bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatif. Jenis hewan mempunyai
prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan,
selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini
disebut jiwa sensitif. Dalam kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari
hewan. Manusia selain mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai
semua yang dimiliki jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan
serta mempunyai pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti
manusia mempunyai prinsip yang memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini
disebut an nafs al insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-betul membeda manusia
dari segala makhluk lainnya.
TUJUAN
PENCIPTAAN MANUSIA Allah SWT
berfirman
dalam surat Ad-dzariyat:56 bahwasannya:”Allah tidak menciptakan manusia kecuali
untuk mengabdi kepadanya”mengabdi dalam bentuk apa?ibadah dengan menjalankan
perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur’an
????????????? ????? ???????? ???????? ????????? ???? “Sesungguhnya telah
ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.” Perintah ataupun tugas yang
diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari
hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar dengan berdasarkan
dan berpegang kepada Al-qur’an dan hadist didalam menjalankannya.Begitupun
sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan terimajinasi sangat indah
dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah neraka yang
sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang terjerumus
kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa
jalan menuju surga itu sangatlah susah sedangkan menuju neraka itu sangatlah
mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia dari zaman dahulu hingga
sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan surga,namun masih banyak
sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah bahkan mereka lebih
tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan larangan-larangannya.Sehingga
mereka bertolak belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang
ditugasi untuk beribadah.Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup
bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA Berpedoman
kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan adalah sebagai pelaku
ajaran allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran Allah. Untuk
menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah,
seseorang dituntut memulai dari diridan keluarganya, baru setelah itu kepada
orang lain. Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang
telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :
1.Belajar
(surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) belajar yang dinyatakan pada ayat
pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
2.Mengajarkan
ilmu (al Baqoroh : 31-39) ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya
ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah.
3.Membudayakan
ilmu (al Mukmin : 35 ) Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan
kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar
membudaya. Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW. Manusia terlahir
bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan. Manusia mati
bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya dan caranya.
Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak yang tak dapat
dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi manusia yang amat
terbatas pikirannya. Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau
kita hanya tertawa senang sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan
penasaran Sewaktu Tuhan mengambil sesuatu dari kita. Yang terpenting adalah
menjaga sepak terjang kita Melandasi sepak terjang hidup kita dengan kebenaran
Kejujuran dan keadilan?Cukuplah Yang lain tidak penting lagi. Suka duka adalah permainan
perasaan. Yang digerakan oleh nafsu iba diri Dan mementingkan diri sendiri.
Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah pemain sandiwaranya Yang
berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang menentukan permainannya Dan
ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan cara manusia yang memainkan
perannya itu. Walaupun seseorang diberi peran sebagai seorang raja besar, Kalau
tidak pandai dan baik permainannya ia akan tercela. Sebaliknya biarpun sang
sutradara memberi peran kecil tak berarti Peran sebagai seorang pelayan atau
rakyat jelata Kalau pemegang peran itu memainkannya dengan sangat baik Tentu ia
akan sangat terpuji dimata Tuhan juga dimata manusia. Apalah artinya seorang
pembesar Yang dimuliakan rakyat Bila ia lalim rakus dan melakukan hal hal yang
hina. Maka ia akan hanya direndahkan dimata manusia Dan juga dimata Tuhan.
Sebaliknya betapa mengagumkan hati manusia Yang menyenangkan Tuhan Bila seorang
biasa yang bodoh miskin Dan dianggap rendah namun mempunyai sepak terjang Dalam
hidup ini penuh dengan kebajikan Yang melandaskan kelakuannya pada jalan
kebenaran. Maka mereka itulah yang paling mulia dimata Tuhan. “Wahai orang
orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat malaikat yang
bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan kepada mereka,
dan mereka melakukan apa yang diperintahkan” Itulah firman Allah yang diberikan
kepada manusia dalam menjalankan peranannya selama hidup di muka bumi.Peran
terhadap diri sendiri dan keluarga.Bukan diawali dari peran untuk keluarga atau
pun negara tapi justru peran itu ditujukan untuk diri sendiri sebelum berperan
untuk orang lain.Peranan seseorang harus dibangun dari dalam diri sendiri secara
terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal,ketika sebuah pribadi telah
menguasai peranannya untuk diri sendiri, barulah bisa berperan untuk orang
lain,terutama keluarga.Ada sebuah kata kata dari seorang teman yang pernah
berbagi dengan saya tentang masalah berderma. Dia berkata pada saya”kawan untuk
kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain tentunya kita harus dalam
kondisi lebih terlebih dahulu, tidak mungkin kita dalam kondisi kekurangan
terus kita meberi untuk orng lain”.Jadi untuk bisa membangun sebuah keluarga,
kelompok, negara dan mungkin yang lebih besar lagi maka haruslah menjadi
kewajiban kita untuk bisa terlebih dahulu membangun diri kita.
TANGGUNG
JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH
Tanggungjawab
Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan bersifat
fluktuatif ( naik-turun ), yang dalam istilah hadist Nabi SAW dikatakan yazidu
wayanqusu (terkadang bertambah atau menguat dan terkadang berkurang atau
melemah). Tanggung jawab terhadap keluarga merupakan lanjutan dari
tanggungjawab terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, dalam al-Qur’an
dinyatakan dengan quu anfusakum waahliikum naaran (jagalah dirimu dan
keluargamu, dengan iman dari neraka). Allah dengan ajaranNya Al-Qur’an menurut
sunah rosul, memerintahkan hambaNya atau Abdullah untuk berlaku adil dan
ikhsan. Oleh karena itu, tanggung jawab hamba Allah adlah menegakkan keadilanl,
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga. Dengan berpedoman dengan
ajaran Allah, seorang hamba berupaya mencegah kekejian moral dan kenungkaran
yang mengancam diri dan keluarganya. Oleh karena itu, Abdullah harus senantiasa
melaksanakan solat dalam rangka menghindarkan diri dari kekejian dan
kemungkaran (Fakhsyaa’iwalmunkar). Hamba-hamba Allah sebagai bagian dari ummah
yang senantiasa berbuat kebajikan juga diperintah untuk mengajak yang lain
berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran (Al-Imran : 2: 103). Demikianlah
tanggung jawab hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran
Allah menurut Sunnah Rasul.
TANGGUNG JAWAB
MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH
Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat
Allah dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul
manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil
Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam. Khalifah berarti
wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di
muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang
memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk
kepentingan hidupnya. Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa
kebebasan memilih dan menentukan, sehingga kebebasannya melahirkan kreatifitas
yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan
tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimilikitidak menjadikan manusia bertindak
sewenang-wenang. Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh
aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang
diwakilinya, yaitu hokum-hukum Tuhan baik yang baik yang tertulis dalam kitab
suci (al-Qur’an), maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta (al-kaun).
Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang
mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan yang
diwakilinya. Oleh karena itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan
kewenangannya di hadapan yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah dalam QS 35
(Faathir : 39) yang artinya adalah : “Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah
dimuka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafiranorang-orang kafir
itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lainhanyalah akan menambah kerugian
mereka belaka”. Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga
sebagai hamba allah, bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu
kesatuan yang padu dan tak terpisahkan. Kekhalifan adalah realisasi dari
pengabdian kepada allah yang menciptakannya. Dua sisi tugas dan tanggung jawab
ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa. Apabila terjadi
ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang menyebabkan
derajad manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti fiman-Nya
dalam QS (at-tiin: 4) yang artinya “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. KESIMPULAN Manusia adalah mahluk Allah yang
paling mulia,di dalam Al-qur’an banyak sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan
manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan
sifat-sifat utama yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia menjadikannya
makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai khalifah di muka
bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah
Allah ciptakan di alam ini dengan sebaik-baiknya. Tugas utama manusia adalah
beribadah (????????????? )kepada Allah SWT.Semua ibadah yang kita lakukan
dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan untuk siapa-siapa.Patuh
kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal lainnya dari
hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang
ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang
sampai mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika
keimanan perhhubahan kebudayaan
Pengertian perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak
sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai
keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
• Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia. HUBUNGAN MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
• Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
22 Okt
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan,
setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika,
tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala
seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh
kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu
tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi
kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk
hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan
itu bersumber dari lingkungan.Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
• Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
• Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
• Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
• Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan Hubungan Masyarakat Pendudukan Kebudayaan
Masyarakat, penduduk dan kebudayaan adalah 3 hal
penting yang tidak akan bisa dipisahkan peranannya dalam kehidupan
bermasyarakat. Masyarakat memiliki peran penting dalam berkembangnya kebudayaan
di sekitar kita.Begitu juga penduduk, tanpa adanya masyarakat dan kebudayaan
maka kehidupan para penduduk di suatu wilayah akan monoton. Sebagau contoh,
tanpa adanya masyarakat kebudayaan tidak akan bisa dilestarikan. Bayangkan
apabila di suatu wilayah terdapat masyarakat yang kaya akan kebudayaan, namun
diantara mereka tidak satupun memiliki kesadaran untuk melestarikan kebudayaan
tersebut, maka budaya itu akan hilang begitu saja. Untuk memperjelas definisi
masyarakat, penduduk dan kebudayaan, marilah kita lihat beberapa definisi
ketiga definisi tersebut :
Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau
daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
- Orang yang tinggal di daerah tersebut
- Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata
lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari
dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam
sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran,
yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga
pelanggan potensial.
Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka),
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam
bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah
komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya,
istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok
manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut,
manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara
utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada:
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan
masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai
kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan
struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat
masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin,
societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas
diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society
berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung
makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama
dalam mencapai tujuan bersama.
Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal
dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Definisi budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra
yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan
Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalamcara-cara manusia
mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan,
atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat
pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam
teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan
fisik), yaitu:
- alat-alat
produktif
- senjata
- wadah
- alat-alat
menyalakan api
- makanan
- pakaian
- tempat
berlindung dan perumahan
- alat-alat
transportasi
Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian
ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di
antaranya:
- berburu
dan meramu
- beternak
- bercocok
tanam di ladang
- menangkap
ikan
Sistem Kekerabatan dan Organisasi
Sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat
penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem
kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur
sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial
yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan
perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu,
kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian
sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya
relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh
masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain
seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga
unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang
digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat
tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan
maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku,
tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala
bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi
menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai
alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan
adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari
naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai
corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang
kompleks.
Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan
fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat
terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi
dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu
bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup
bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan
kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali
terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang
berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti “menambatkan”), adalah
sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary
of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama
sebagai berikut:
… sebuah
institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk
beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait
dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan
sejati.[3]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10
Firman” dalam agama Kristen atau “5 rukun Islam” dalam agama Islam.
Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya
dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.
Agama Samawi
Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering
dikelompokkan sebagai agama Samawi[4] atau agama Abrahamik.[5]
Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah tradisi yang sama namun juga
perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti ajarannya. Ketiganya telah
memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan manusia di berbagai belahan
dunia.
Yahudi adalah salah satu agama, yang jika tidak
disebut sebagai yang pertama, adalah agama monotheistik dan salah satu agama
tertua yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai dan sejarah umat
Yahudi yang juga direferensikan dalam agama Abrahamik lainnya, seperti Kristen
dan Islam. Saat ini umat Yahudi berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.[6]
Kristen (Protestan dan Katolik) adalah agama yang
banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran
para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen semacam St.
Thomas Aquinas dan Erasmus. Saat ini diperkirakan terdapat antara 1,5 s.d. 2,1
milyar pemeluk agama Kristen di seluruh dunia.[7]
Islam memiliki nilai-nilai dan norma agama yang banyak
mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah dan Afrika Utara, dan sebagian wilayah
Asia Tenggara. Saat ini terdapat lebih dari 1,5 milyar pemeluk agama Islam di
dunia.[8]
Agama dan Filosofi dari Timur
Agama dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan
Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China, dan
menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.
Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang
Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara dan timur India sampai Tibet, China,
Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. Theravāda
Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian barat
laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen
nonmateri sementara sebuah pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk
mencari kenikmatan di dunia.
Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari
Cina, mempengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di
seluruh Asia.
Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling
padat se-Asia, dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan
pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan
memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada
periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan
sekuler yang sangat kuat di China.
Agama Tradisional
Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai
“agama nenek moyang”, dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan
Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah menyerap
kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya agama
Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab kebutuhan
rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah,
tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan
manusia itu sendiri.
“American Dream”
American Dream, atau “mimpi orang Amerika” dalam
bahasa Indonesia, adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang
di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan
kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan
kehidupan yang lebih baik. [9] Gagasan ini berakar dari sebuah
keyakinan bahwa Amerika Serikat adalah sebuah “kota di atas bukit” (atau city
upon a hill”), “cahaya untuk negara-negara” (“a light unto the nations”),[10]
yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para
penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.
Pernikahan
Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku
seksual. Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang
menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di
hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan
mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan
gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah
salah, dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja.
Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam
menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya. •pengertian
dialektis
Dialektika
disini berasal dari dialog komunikasi sehari-hari. Ada pendapat dilontarkan ke
hadapan publik. Kemudian muncul tentangan terhadap pendapat tersebut. Kedua
posisi yang saling bertentangan ini didamaikan dengan sebuah pendapat yang
lebih lengkap. Dari fenomen dialog ini dapat dilihat tiga tahap yakni tesis,
antitesis dan sintesis. Tesis disini dimaksudkan sebagai pendapat awal
tersebut. Antitesis yakni lawan atau oposisinya. Sedangkan Sintesis merupakan
pendamaian dari keduanya baik tesis dan antitesis. Dalam sintesis ini terjadi
peniadaan dan pembatalan baik itu tesis dan antitesis. Keduanya menjadi tidak
berlaku lagi. Dapat dikatakan pula, kedua hal tersebut disimpan dan diangkat ke
taraf yang lebih tinggi. Tentunya kebenaran baik dalam tesis dan antitesis
masih dipertahankan. Dalam kacamata Hegel, proses ini disebut sebagai aufgehoben.
Bentuk
triadik dari dialektika Hegel yakni tesis-antitesis-sintesis berangkat dari
pemikir-pemikir sebelum Hegel. Antinomi Kantian akan numena dan fenomena
menimbulkan oposisi yang tidak terselesaikan[1]. Kemudian
Fichte dengan metode ”Teori Pengetahuan”-nya tetap memunculkan pertentangan
walaupun sudah melampaui sedikit apa yang dijabarkan oleh Kant.
Dialektika
sendiri sudah dikenal dalam pemikiran Fichte. Bagi Fichte, seluruh isi dunia
adalah sama dengan isi kesadaran. Seluruh dunia itu diturunkan dari suatu asas
yang tertinggi dengan cara sebagai berikut: ”Aku” meng-ia-kan dirinya (tesis),
yang mengakibatkan adanya ”non-Aku” yang menghadapi ”Aku”. ”non Aku” inilah
antitesis. Kemudian sintesisnya adalah keduanya tidak lagi saling mengucilkan,
artinya: kebenaran keduanya itu dibatasi, atau berlakunya keduanya itu
dibatasi. ”Aku” menempatkan ”non-Aku yang dapat dibagi-bagi” berhadapan dengan
”Aku yang dapat dibagi-bagi”.
Dalam sistem
filsafatnya, Hegel menyempurnakan Fichte. Hegel memperdalam pengertian
sintesis. Di dalam sintesis baik tesis maupun antitesis bukan dibatasi
(seperti pandangan Fichte), melainkan aufgehoben. Kata Jerman ini
mengandung tiga arti, yaitu: a) mengesampingkan, b) merawat, menyimpan, jadi
tidak ditiadakan, melainkan dirawat dalam suatu kesatuan yang lebih tinggi dan
dipelihara, c) ditempatkan pada dataran yang lebih tinggi, dimana keduanya
(tesis dan antitesis) tidak lagi berfungsi sebagai lawan yang saling
mengucilkan. Tesis mengandung di dalam dirinya unsur positif dan negatif. Hanya
saja di dalam tesis unsur positif ini lebih besar. Sebaliknya, antitesis
memiliki unsur negatif yang lebih besar. Dalam sintesislah kedua unsur yang
dimiliki tesis dan antitesis disatukan menjadi sebuah kesatuan yang lebih
tinggi.
Dialektika
juga dimaksudkan sebagai cara berpikir untuk memperoleh penyatuan (sintesis)
dari dua hal yang saling bertentangan (tesis versus antitesis). Dengan term aufgehoben,
konsep ”ada” (tesis) dan konsep ”tidak ada” (antitesis) mendapatkan bentuk
penyatuannya dalam konsep ”menjadi” (sintesis)[2]. Di dalam
konsep ”menjadi”, terdapat konsep ”ada” dan ”tidak ada” sehingga konsep ”ada”
atau ”tidak ada” dinyatakan batal atau ditiadakan.
Dialektika
menjadi sebuah perkembangan Yang Absolut untuk bertemu dengan dirinya sendiri.
Ide yang Absolut merupakan hasil perkembangan. Konsep-konsep dan ide-ide
bukanlah bayangan yang kaku melainkan mengalir. Metode dialektika menjadi
sebuah gerak untuk menciptakan kebaruan dan perlawanan. Dengan tiga tahap yakni
tesis, antitesis dan sintesis setiap ide-ide, konsep-konsep (tesis) berubah
menjadi lawannya (antitesis). Pertentangan ini ”diangkat” dalam satu tingkat
yang lebih tinggi dan menghasilkan sintesis. Hal baru ini (sintesis) kemudian
menjadi tesis yang menimbulkan antitesis lagi lalu sintesis lagi. Proses gerak
yang dinamis ini sampai akhirnya melahirkan suatu universalitas dari
gejala-gejala. Itulah Yang Absolut yang disebut Roh dalam filsafat Hegel.
Bagi Hegel,
unsur pertentangan (antitesis) tidak muncul setelah kita merefleksikannya
tetapi pertentangan tersebut sudah ada dalam perkara itu sendiri. Tiap tesis
sudah memuat antitesis di dalamnya. Antitesis terdapat di dalam tesis itu
sendiri karena keduanya merupakan ide yang berhubungan dengan hal yang lebih
tinggi. Keduanya diangkat dan ditiadakan (aufgehoben) dalam sintesis.
Kenyataan
menjadi dua unsur bertentangan namun muncul serentak. Hal ini tidak dapat
diterima oleh Verstand yang bekerja berdasakan skema-skema yang ada
dalam menangani hal-hal yang khusus. Vernunft-lah yang dapat memahami
hal ini. Vernunft melihat realitas dalam totalitasnya dan sanggup
membuat sintesis dari hal-hal yang bertentangan. Identifikasi sebagai realitas
total menjadi cara kerja Vernunft yang mengikuti prinsip dialektika.
Secara umum
dapat kita lihat bahwa dialektika Hegel memiliki tiga aspek yang perlu
diperhatikan[3]. Pertama,
sistem dialektika ini berbentuk tripleks atau triadik. Kedua, dialektika ini
bersifat ontologis sebagai sebuah konsep. Aplikasinya adalah terhadap benda dan
benduk dari ada dan tidak sebatas pada konsep. Ketiga, dialektika Hegel
memiliki tujuan akhir (telos) di dalam konsep abstrak yang disebut Hegel
sebagai Idea atau Idea Absolut dan konkretnya pada Roh Absolut atau Roh (Spirit,
Geist).
Terdapat
tiga elemen esensial akan dialektika Hegel[4]. Pertama,
berpikir itu memikirkan dalam dirinya untuk dan oleh dirinya sendiri. Kedua,
dialektika merupakan hasil berpikir terus menerus akan kontradiksi. Ketiga,
kesatuan kepastian akan kontradiksi tersublimasi di dalam kesatuan. Itulah
kodrat akan dirinya dialektika itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar